Beberapa saat lalu membaca artikel **Robert Scoble** yang mengulas "wisata" nya ke _data center_ Facebook. Kalau dilihat dari segi kemegahan rasanya agak gimana gitu klo membandingkan IDC Indonesia dengan _data center_ sebuah perusahaan (Facebook).
Bisnisnya adalah memberikan pelayanan Data Centre (sesuai namanya) dimana kita bisa simpan server kita pada data centre yang mereka miliki. Banyak pilihan untuk colocation disini, kita bisa sewa space ruangan atau kita hanya sewa 1 rak server ukuran 45u. Sebenernya ada cara lain selain sewa ruangan atau rak server disini, yaitu dengan nebeng dengan yang sudah menyewa rak server atau space ruangan disitu (biasa disebut colocation).
Indonesia memiliki beberapa pusat _data center_ yang terletak di Jakarta, Surabaya, Batam, Makasar, Bandung. Saya sendiri pun hanya pernah mengunjungi IDC Jakarta Cyber (Kuningan, lebih dikenal dengan gedung cyber) dan IDC Jakarta 3D (Duren 3).
Yang boleh masuk ke ruangan data centre adalah orang2 dari perusahaan yang telah memiliki kontrak dengan IDC. Semua barang yang ada di data centre di data dengan detil sebagai aset milik perusahaan yang dititipkan di IDC. Semua barang yang masuk ke ruangan _data center_ harus tercatat meskipun barang tersebut nantinya akan dibawa keluar lagi.
Begitu kita akan masuk ke ruangan _data center_, pintunya tidak akan terbuka apabila kita tidak membawa smart card sebagai passport masuk keruangan tersebut.
Ruangan ini dilengkapi dengan AC dan UPS berukuran besar. Semburan angin dingin yang dihasilkan oleh AC didesign untuk dapat mensirkulasi udara panas yang dikeluarkan dari mesin-mesin yang ada diruangan tersebut.
Setelah melewati logo Facebook yang terkesan megah akan tiba di lobi yang menunjukkan keadaan _data center_ dan seberapa baik sistem pendingin bekerja: