title: "Compile Nginx Latest Stable Version Dari Source Code"
description: Bukan rahasia umum bahwa sampai saat ini web server yang paling banyak digunakan adalah Apache, tapi bagaimana dengan web server lain? Apakah tidak se-powerful Apache?
Bukan rahasia umum bahwa sampai saat ini web server yang paling banyak digunakan adalah **Apache**, tapi bagaimana dengan *web server* lain? Apakah tidak *se-powerful* Apache?
**Nginx**, sebuah *web server* yang di-develop oleh **Igor Sysoev** pada tahun 2002 Menjadi sebuah alternatif baru pengganti **Apache**.
<!--more-->
> _**CATATAN**: Artikel ini dibuat di tahun 2011, jadi Anda perlu beradaptasi dalam mengikuti tutorial ini. Terelebih lagi, saat ini mayoritas distribusi Linux sudah banyak meninggalkan `sysVinit` beralih menggunakan `SystemD`._
Nginx (pengucapan **"Engine X"**) adalah *web server* / *reverse proxy* dan *e-mail* (**IMAP**/**POP3**) *proxy* yang ringan dengan kinerja tinggi , dilisensikan di bawah **lisensi BSD**. Berjalan pada **UNIX**, **GNU/Linux**, **Solaris**, **Varian BSD** seperti **Mac OS X**, dan **Microsoft Windows**.
## Kenapa Nginx?
1.**Kecepatan**: Cukup satu *core processor* untuk menangani ribuan koneksi, sehingga beban CPU dan konsumsi *memory* jauh lebih ringan.
2.**Mudah digunakan**: Konfigurasi file jauh lebih mudah dimengerti dan dimodifikasi daripada konfigurasi web server lainnya seperti Apache. Beberapa baris saja sudah cukup untuk menciptakan sebuah `virtual host` yang cukup lengkap.
3.**Plug-in system** ( disini disebut sebagai "`modules`" )
4. dan yang paling penting, **Open Source** (BSD-like license)
Beberapa contoh website besar yang menggunakan Nginx entah itu sebagai web server atau sebagai *reserve proxy* sebagai backend Apache antara lain : **kaskus.us**, **indowebster.com**, **wordpress.com**, **sourceforge.net**, **github.com**, dll.
## Latar Belakang Melakukan Kompilasi
Dalam proses instalasi web server, dibutuhkan beberapa *tools* dan parameter yang harus kita putuskan pada saat kompilasi, dan beberapa konfigurasi tambahan yang harus dilakukan dan disesuaikan dengan sistem kita.
Nah, kali ini kita memilih untuk *men-download**source code* aplikasi dan menginstalnya secara manual daripada menginstal menggunakan *package manager*. Ada beberapa alasan kenapa orang memilih melakukan instalasi secara manual :
1. Mengenal lebih jauh bagaimana sistem (terutama *web server*) yang kita gunakan itu bekerja.
2. (Mungkin) belum tersedia dalam repositori dari distribusi Linux yang sedang digunakan.
Disamping itu jarang repositori yang menawarkan untuk *men-download* dan menginstall Nginx menggunakan *package manager* (`yum`|`apt`|`yast`) untuk versi yang terbaru (kecuali pada distribusi *rolling-release* seperti **Arch Linux**). Kebanyakan menyediakan versi lama yang kurang *up-to-date* alias basi. x_x.
## Proses Kompilasi Nginx
Berikut ini ada *capture screen video* yang sudah saya buat sebelumnya. Mungkin bisa membantu dalam proses installasi. (tidak perlu sama persis, yang penting tau proses dan cara kerja-nya)
{{<youtubeAtJ5OBOj1gE>}}
### Download source-code
Pertama, mari kita download web server kita dari [http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz](http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz) (saat saya menulis artikel ini versi stable terbarunya adalah `1.0.5`).
```bash
wget http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz
```
setelah itu,*copy source* tersebut ke `/usr/local/src/` kemudian *extract*.
```bash
sudo cp nginx-1.0.5.tar.gz /usr/local/src/
cd /usr/local/src/
sudo tar -xvzf nginx-1.0.5.tar.gz
```
**Catatan:**
1. Sebelum proses installasi, lebih baik cek apakah `port 80` sedang digunakan atau tidak. Saya menggunakan distro **BackTrack** dan secara default **Apache** menggunakan `port 80` pada saat *startup*. `/etc/init.d/apache2 stop` atau `killall apache2`.
2. Nginx adalah program yang dibuat menggunakan **bahasa C**, jadi untuk dapat menggunakannya pertama-tama kita harus punya *tools* seperti **GNU Compiler Collection (GCC)** pada komputer kita. **GCC** biasanya sudah terinstall pada kebanyakan Linux distro.
Untuk memastikannya, jalankan saja perintah "`gcc`" (tanpa quote) melalui terminal. Jika anda mendapatkan *output**"gcc: no input files"* berarti GCC sudah terinstall pada komputer anda. Jika tidak, anda perlu menginstallnya terlebih dahulu.
Oke, lanjott..
### ./configure dan make install
masuk ke folder `nginx-1.0.5` pada direktori `/usr/local/src/` dan mulai lakukan kompilasi.
```bash
cd nginx-1.0.5
./configure
```
Secara default, **HTTP rewrite module** onomatis ikut terinstall saat instalasi default Nginx. Module ini memerlukan **PCRE (Perl Compatible Regular Expression) library** karena **Rewrite** dan **HTTP Core modules** dari Nginx menggunakan PCRE sebagai syntax *regular expression* mereka.
Sekarang tergantung pilihan kita, jika kita :
1. membutuhkan *rewrite module*, kita harus install PCRE terlebih dahulu:
```bash
apt-get install libpcre3 libpcre3-dev
```
2. jika kita tidak membutuhkannya :
```bash
./configure --without-http_rewrite_module
```
Pilihan kita jatuh pada opsi pertama karena nantinya kebanyakan situs yang digunakan sangat membutuhkan *rewrite module* tersebut. Maka setelah melakukan instalasi PCRE, kita harus melakukan konfigurasi kembali.
```bash
./configure
```
lakukan proses installasi :
```bash
make && make install
```
proses instalasi default yang kita lakukan di atas akan menempatkan *"ruang kerja"* Nginx pada direktori `/usr/local/nginx`
### Membuat SysVinit untuk Nginx
buat file dengan nama `nginx` pada direktori `/etc/init.d`
```bash
nano /etc/init.d/nginx
```
kemudian copy paste shell script di bawah ini kemudian save
```bash
#! /bin/sh
### BEGIN INIT INFO
# Provides: nginx
# Required-Start: $all
# Required-Stop: $all
# Default-Start: 2 3 4 5
# Default-Stop: 0 1 6
# Short-Description: starts the nginx web server
# Description: starts nginx using start-stop-daemon
Setelah ini, maka kita dapat melakukan **start**, **stop**, **restart** atau **reload** proses Nginx melalui *script* tersebut. Mari kita coba jalankan Nginx:
```bash
/etc/init.d/nginx start
```
Maka seharusnya kita mendapatkan pesan sambutan *"welcome to nginx!"* saat mengakses `localhost` dari brwoser Anda.
## Instalasi dan konfigurasi PHP FAST CGI (spawn-fcgi) dengan Nginx
Download PHP `spawn-fcgi`
```bash
apt-get install php5-cgi spawn-fcgi
```
Setelah proses installasi melalui *package manager* selesai, buat file bernama `php-fastcgi` pada direktori `/etc/init.d`
jangan lupa `chmod +x` supaya *script* dapat dieksekusi
```bash
chmod +x /etc/init.d/php-fastcgi
```
Kemudian sebelum menjalankan `php-fastcgi` tersebut, kita bangun dulu struktur website yang akan kita gunakan. (saya memilih direktori `/var/www/nginx`)
```bash
mkdir -p /var/www/nginx; cd nginx
```
buat file dengan nama `info.php` berisi `phpinfo();` (sekedar melakukan testing apakah PHP sudah berjalan atau belum)
```bash
echo "<?php phpinfo(); ?>" > info.php
```
kemudian edit konfigurasi Nginx agar sesuai dengan struktur website yang sedang kita bangun.
```bash
nano /usr/local/nginx/conf/nginx.conf
```
Karena *root public html* kita berada di `/var/www/nginx` maka konfigurasi sebagai berikut :
```nginx
#user nobody;
worker_processes 1;
#error_log logs/error.log;
#error_log logs/error.log notice;
#error_log logs/error.log info;
#pid logs/nginx.pid;
events {
worker_connections 1024;
}
http {
include mime.types;
default_type application/octet-stream;
#log_format main '$remote_addr - $remote_user [$time_local] "$request" '
# '$status $body_bytes_sent "$http_referer" '
# '"$http_user_agent" "$http_x_forwarded_for"';
#access_log logs/access.log main;
sendfile on;
#tcp_nopush on;
#keepalive_timeout 0;
keepalive_timeout 65;
#gzip on;
server {
listen 80;
server_name localhost;
#charset koi8-r;
#access_log logs/host.access.log main;
location / {
root /var/www/nginx;
index index.html index.htm;
}
#error_page 404 /404.html;
# redirect server error pages to the static page /50x.html
#
error_page 500 502 503 504 /50x.html;
location = /50x.html {
root html;
}
# proxy the PHP scripts to Apache listening on 127.0.0.1:80
#
#location ~ \.php$ {
# proxy_pass http://127.0.0.1;
#}
# pass the PHP scripts to FastCGI server listening on 127.0.0.1:9000
Setelah Nginx dan PHP CGI berjalan, cobalah test mengakses http://localhost/terserah.php
Jika browser menunjukan *“no input file specified”*, konfigurasi kita masih rentan dan belum layak dipakai.
**Exploit** : Buat file `apaaja.gif` menggunakan **GIMP**. Pada kotak komentar isi dengan *script PHP*`<?php phpinfo(); ?>` dan letakan pada direktori nginx server root (jika dalam artikel kali ini `/var/www/nginx/apaaja.gif`).
![Nginx 0day](nginx-0day.png#center)
Secara normal, jika kita akses dari browser `http://localhost/apaaja.gif` akan nampak sebagai gambar `.gif` biasa. Tapi coba akses url dengan tersebut dari `http://localhost/apaaja.gif/terserah.php` maka hasilnya luar biasa :
File `.gif` tersebut dieksekusi sebagai file PHP (ingat *comment* pada file `.gif``<?php phpinfo(); ?>`).
Tentu saja `http://localhost/apaaja.gif/terserah.php` sebenarnya tidak ada. Tapi tiap request yang diakhiri dengan `.php` akan **DIEKSEKUSI** sebagai script PHP oleh Nginx melalui fitur `cgi.fix_pathinfo` sehingga Nginx mengeksekusi file `.gif` tersebut sebagai script PHP!
Cara mengatasi :
1. Ubah `cgi.fix_pathinfo=1` menjadi `cgi.fix_pathinfo=0` pada `php.ini`
2. Edit `/usr/local/nginx/conf/nginx.conf` dan tambahkan sctipt berikut di antara *block*`server { }`
```nginx
error_page 400 402 403 404 /40x.html;
location = /40x.html {
root html;
}
```
## LIBRARY
### Nginx Configure Module options
Saat proses konfigurasi, beberapa *module* akan aktif secara default, dan beberapa *module* perlu diaktifkan secara manual.
#### Otomatis aktif
Berikut ini *module-module* yang **otomatis aktif** saat command `./configure` dijalankan, tambahkan perintah-perintah di bawah untuk *me-disable* module tersebut:
`--without-http_charset_module`: Menonaktifkan *module**Charset* untuk *re-encoding* halaman web.
`--without-http_ssi_module`: Menonaktifkan **Server Side Include module**.
`--without-http_userid_module`: Menonaktifkan *User ID module* yang menyediakan identifikasi pengguna menggunakan cookies.
`--without-http_access_module`: Menonaktifkan *module* pembatasan akses yang memungkinkan kita untuk konfigurasi akses untuk **IP range** tertentu. misal : `deny 192.168.1.1/24`.
`--without-http_autoindex_module`: Menonaktifkan **Automatic Index module**.
`--without-http_geo_module`: Menonaktifkan *module* yang memungkinkan kita untuk mendefinisikan *variabel* menurut **IP range** tertentu.
`--without-http_map_module`: Module ini memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan suatu nilai menjadi nilai yang berbeda, menyimpan hasilnya dalam bentuk *variabel*.
`--without-http_referer_module`: Module ini memungkinkan untuk memblokir akses berdasarkan *header*`http referer`.
`--without-http_proxy_module`: Menonaktifkan **module HTTP proxy** untuk request transfer ke server lain (*reverse proxy*).
`--without-http_fastcgi_module`: Menonaktifkan *module* untuk interaksi dengan proses **FastCGI**.
`--without-http_memcached_module`: Menonaktifkan *module* untuk interaksi dengan daemon *memcache*.
`--without-http_limit_zone_module`: Module ini memungkinkan untuk membatasi jumlah koneksi untuk alamat / direktori tertentu.
`--without-http_limit_req_module`: Menonaktifkan **module limit request** yang memungkinkan kita untuk membatasi jumlah *request per user*.
`--without-http_empty_gif_module`: Menampilkan gambar `.gif` transparan berukuran 1px x 1px. (sangat berguna untuk web designer)
`--without-http_browser_module`: Menonaktifkan module yang menungkinkan kita untuk membaca *string***User Agent**.
`--without-http_upstream_ip_hash_module`: Menonaktifkan **module IP-hash** untuk load-balancing ke *upstream* server.
#### Tidak otomatis aktif
Berikut ini module-module yang tidak aktif saat command `./configure` dijalankan, tambahkan perintah-perintah di bawah untuk *me-enable module* tersebut:
`--with-http_ssl_module`: Mengaktifkan **module SSL** untuk website menggunakan protokol `https://`.
`--with-http_realip_module`: Mengaktifkan *module* untuk membaca alamat IP yang sebenarnya dari sebuah request (biasanya didapat dari **HTTP header***trusted proxy*).
`--with-http_addition_module`: Mengaktifkan *module* yang memungkinkan kita menambahkan data ke halaman website.
`--with-http_xslt_module`: Mengaktifkan *module* untuk transformasi XSL ke XML. Catatan: Perlu menginstal `libxml2` dan `libxslt`*library*.
`--with-http_image_filter_module`: Mengaktifkan *module* yang memungkinkan kita untuk modifikasi gambar. Catatan: Perlu menginstal `libgd`*library* untuk *module* ini.
`--with-http_sub_module`: Mengaktifkan *module* untuk melakukan *replace* teks dalam halaman web.
`--with-http_random_index_module`: Mengaktifkan *module* untuk memilih file secara acak sebagai *index file* pada suatu direktori.
`--with-http_secure_link_module`: Mengaktifkan *module* untuk memeriksa request URL dengan *security token* yang dibutuhkan. (Mantap juga buat antisipasi **CSRF**)
`--with-http_stub_status_module`: Mengaktifkan *module* yang *menggenerate* server statistik dan informasi proses web server.
#### Miscellaneous options
`--with-ipv6`: Mengaktifkan IPv6
Menambahkan third-party module yang bisa di download dari internet. Misal dari [http://wiki.nginx.org/3rdPartyModules](http://wiki.nginx.org/3rdPartyModules) (asli keren2).
```bash
--add-module=/folder/ke/module/tambahan
```
Seperti yang kita lihat, perintah yang cukup mudah untuk konfigurasi sebuah web server. Pada umunya kita hanya perlu untuk menambahkan **module SSL** untuk konten **HTTPS**, dan **"Real IP"** untuk mengambil alamat IP pengunjung jika menggunakan *proxy* atau kita menjalankan **Nginx** sebagai *backend server* dengan web server lain.