Adding old content "Membuat Lab Virtualisasi Pada Jaringan Lokal Dengan VirtualBox (2012)"

This commit is contained in:
Cristian Ditaputratama 2023-05-29 21:27:24 +07:00
parent 663be00734
commit 5efde5f4e5
Signed by: ditatompel
GPG key ID: 31D3D06D77950979
31 changed files with 197 additions and 0 deletions

View file

@ -0,0 +1,197 @@
---
title: "Membuat Lab Virtualisasi Pada Jaringan Lokal Dengan VirtualBox (2012)"
description: "Beberapa teman bertanya dan tertarik untuk belajar build server. Kebanyakan dari mereka berfikir bahwa untuk belajar build server / maintenance server itu butuh VPS atau bahkan dedicated server. Sebenarnya kita bisa memanfaatkan VirtualBox untuk membangun lab virtualisasi lokal."
# linkTitle:
date: 2012-12-21T20:40:14+07:00
lastmod:
draft: false
noindex: false
# comments: false
nav_weight: 1000
# nav_icon:
# vendor: bootstrap
# name: toggles
# color: '#e24d0e'
series:
# - Tutorial
categories:
- SysAdmin
tags:
- VirtualBox
- Linux
- MySQL
images:
# menu:
# main:
# weight: 100
# params:
# icon:
# vendor: bs
# name: book
# color: '#e24d0e'
authors:
- ditatompel
---
Belakangan ada beberapa teman yang bertanya dan tertarik untuk belajar *build* server. Kebanyakan dari mereka berfikir bahwa untuk belajar build server / maintenance server itu butuh **VPS** atau bahkan *dedicated server*. Apa bener begitu? Padahal harga untuk **VPS** untuk ukuran sebagian mahasiswa dirasa cukup tinggi, apa lagi *dedicated server*.
<!--more-->
Sebenarnya kalau kita hanya ingin belajar, tidak harus sewa **VPS**, awal2 kita bisa manfaatkan yang namanya *virtualisasi*. (namanya belajar jadi ga perlu kan *IP public* yang bisa diakses siapa saja, makanya kita gunakan jaringan dan IP lokal).
Ada banyak jalan untuk melakukan virtualisasi ini, ada **OpenVZ**, **VirtualBox**, **Xen**, **VMware**, dll. dari **para-virtualisasi** sampai **full-virtualisasi**, dari versi *community* (gratis) sampai *enterprise* (berbayar). Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan (dan saya ga mau berdebat masalah ini).
kali ini saya menggunakan **VirtualBox**, Karena sudah banyak user yang menggunakan **VirtualBox** pada komputer pribadinya. Sebelum melanjutkan, saya informasikan dulu situasi dan kondisi pada saat *guide* ini dibuat.
- **Subnet**: `/24`
- **Gateway** : `192.168.0.2`
- **Host OS** : IP=`192.168.0.242` OS=`Linux`
Taruh kata saya ingin membuat **2 virtual server**, 1 untuk *database server* (**MySQL server**) dan 1 sever lainnya untuk apa juga belum terpikirkan. ;p
Jadi yang dibutuhkan :
- **VirtualBox** dengan *module* `vboxnetfit`
- **ISO CentOS 6.x netinstall**
- Koneksi Internet
Video:
{{< youtube r5s8lBDNBXI >}}
## Part 1: Setting Guest Hosts (virtual server)
Pertama kita pastinya butuh **VirtualBox**. Silahkan yang belom punya download dulu. Kemudian module `vboxnetfit` untuk *bridged adapter* ke *virtual server*. Kemungkinan Anda juga butuh module `vboxdrv` (optional buat jalanin custom *kernel*) Aktifinnya tinggal `modprobe` [nama_module].
Jika sudah mari kita jalankan VirtualBox dan buat virtual hostnya. Caranya klik Icon New di kiri atas, lalu masukan informasi nama dan OS yang digunakan. Misalnya:
- **Name** : CentOS Contoh Server III
- **Type** : Linux
- **Version** : RedHat (32/64 sesuai CPU Host)
Kemudian tekan tombol Next.
![Add New VirtualBox Host](feature-virtual-lab-jar-lokal-01.png#center)
berikutnya menentukan kapasitas **RAM** yang nantinya dipake sama *virtual server*, kasi aja **512MB**, klo udah tekan tombol next lagi.
![VirtualBox Set Guest RAM](virtual-lab-jar-lokal-02.png#center)
Selanjutnya buat virtual HDD, pilih opsi ke 2 **"Create a virtual hard drive now"** kemudian tekan next.
![VirtualBox Set Guest Virtual HDD](virtual-lab-jar-lokal-03.png#center)
Setelah itu keluar lagi pilihan buat tipe hard drivenya. Klo nantinya tidak ingin memindah ke virtualisasi lain pilih saja *default* **VDI**. Tp kali ini saya pilih **QEMU** biar **dikira** *dewa*. Klo udah tekan tombol **Create**.
![VirtualBox Set Guest Virtual HDD Type](virtual-lab-jar-lokal-04.png#center)
nanti di sebelah kiri ada *list Virtual Guest* yang pernah dibuat. Klik kanan pada menu yang baru aja kita buat dan pilih **"Setting"**.
Pada menu **Storage** => **Controller IDE** pilih image file yang digunakan. Ane pake **ISO CentOS 6.2 Netinstall 64 Bit**.
![VirtualBox Set Guest OS](virtual-lab-jar-lokal-05.png#center)
kemudian pada menu **Network** -> **Adapter 1** Ubah **Attached to** dari **NAT** ke **Bridged Adapter**. Name nya sesuaikan dengan interface yang sedang digunakan (dalam kasus saya : `eth0`).
![VirtualBox Set Bridged Adapter](virtual-lab-jar-lokal-06.png#center)
klo udah klik **Ok**, lalu Start **Virtual Guest**nya.
Nah proses installasi sama aja ky install OS biasa.
Media Installation OS ane pilih URL *biar dikira admin*.
![Linux install method](virtual-lab-jar-lokal-07.png#center)
Yang perlu diperhatikan adalah : Gunakan Alamat *IP statik*/*DHCP Statik* dari *router*, jangan dinamis. Karena jika IP dinamis kita bakal susah ngeremote terutama masalah *fingerprint* SSH.
![Linux install IP setting](virtual-lab-jar-lokal-08.png#center)
Kali ini ane kasi IP `192.168.0.152`, Gateway `192.168.0.2` dan DNS server google (`8.8.8.8`).
lalu isikan URL image **CentOS**, ane pake `mirror.nus.edu.sg`, silahkan nte bisa ganti lewat `kambing.ui.ac.id` / apa lah itu. Yang jelas sesuain ama arsitektur yang nte gunain. misal (`http://kambing.ui.ac.id/centos/6.3/os/x86_64` buat yang pake **64 bit**).
![Linux URL setup](virtual-lab-jar-lokal-09.png#center)
kemudian klik ok dan tunggu proses installasi selesai; maka nte akan disuruh buat nge*reboot* OS.
**Reboot**/**Poweroff** virtual guest tadi. Kita edit **primary boot**nya dari **CD-ROM** ke **Hard Disk**. Caranya :
**Setting** -> **System** -> **Motherboard** -> **Boot Order** -> Naikin menu **Hard Disk** ke posisi pertama / hilangkan centang pada **Floppy** dan **CD/DVD-ROM**.
![VirtualBox Boot Order](virtual-lab-jar-lokal-10.png#center)
klo udah coba jalanin lagi Virtual Guestnya. Nte bisa pake **CLI** supaya virtual host yang bisa jalan di background. Caranya :
Pertama tampilin dulu list Virtual Guestnya dengan perintah : `VBoxManage list vms`.
![VBoxManage list vms](virtual-lab-jar-lokal-11.png#center)
Lalu jalankan perintah berikut untuk menjalankan virtual guest di background : `VBoxManage startvm "nama virtual machine" --type=headless`. Misalnya:
```bash
VBoxManage startvm "CentOS Contoh Server III" --type=headless
```
Kalau udah jalan coba `ping` ke IP virtual guest yang tadi kita buat (`192.168.0.152`), tunggu sampai up dan masuk melalui **SSH**.
```bash
ssh root@192.168.0.152
```
Dari sana nte bisa setting nama hostname, update software, dll.
## Part 2: Install Guest Host lain
Ulangi **Part 1** untuk membuat *Virtual Guest* lain sehingga kita punya 2 *virtual host* dan di-*run* bersamaan dengan *option headless* tadi. Beri virtual guest ke 2 ini dengan IP `192.168.0.151`. Sebagai contoh virtual guest ke 2 kali ini kita gunakan untuk database server.
Di Virtual Guest yang ke-2 ini, install MySQL Server :
```bash
yum install mysql mysql-devel mysql-server
```
Start mysql server
```bash
service mysqld start
```
settting ulang mysql servernya dengan menjalankan perintah `/usr/bin/mysql_secure_installation`. Maka bakal ada pertanyaan interaktif untuk menyetting ulang MySQL server.
kemudian masuk ke MySQL server dengan user `root` untuk membuat user dan database baru.
```bash
mysql -h localhost -u root -p
```
maka nte bakal disuruh isi password mysqlnya untuk user root. Setelah masuk buat user baru:
```bash
CREATE USER 'ditatompel'@'192.168.0.%' IDENTIFIED BY 'password';
```
dimana:
- `ditatompel` adalah **nama user**nya
- `192.168.0.%` adalah nama hostname/IP dari mana dia melakukan remote koneksi ke MySQL server. (`192.168.0.%` sama saja dengan `192.168.0.0/24`)
- `password` adalah password yang digunakan.
```sql
CREATE DATABASE IF NOT EXISTS db_testing;
```
dimana `db_testing` adalah nama database yang nanti kita gunakan.
```sql
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON db_testing.* TO 'ditatompel'@'192.168.0.%';
```
dimana `SELECT`, `INSERT`, `UPDATE`, `DELETE` adalah permission milik user `ditatompel` dari host `192.168.0.%` pada semua `table` dalam database `db_testing` ( `db_testing`.`*` ) kemudian jangan lupa untuk melakukan **flush privileges**.
```sql
FLUSH PRIVILEGES;
```
Kalau sudah pastikan juga port **MySQL** (*default* `3306`) tidak di block oleh *firewall*.
![iptables](virtual-lab-jar-lokal-12.png#center)
Setelah itu coba melakukan koneksi ke server MySQL dari virtual guest yang 1 nya atau dari PC kita.
```bash
mysql -h 192.168.0.151 -u ditatompel -p
```
dimana `192.168.0.151` adalah alamat IP server MySQL dan `ditatompel` adalah user yang kita buat pada server MySQL sebelumnya.
![iptables](virtual-lab-jar-lokal-13.png#center)
> _**Q** : Om, klo mau bikin 5 virtual guest dan RAM laptop / PC ane cuma 1GB kan ga mungkin, trus gimana ?_
**A** : Nte pake / bawa pulang laptop temen, colokin ke 1 network dan jalanin virtualbox, lakuin langkah2 di atas. Klo nte ada 4 laptop dan per laptop nte jalanin 3 Virtual guest berarti nte punya 12 virtual guest.
Jadi intinya begitu semua sudah terhubung dan dapat berkomunikasi, beres udah. Nte bisa juga testing buat belajar *port knocking*, config *firewall*, **IDS/IPS**, *load balancing* sampai *clustering*. meskipun hasilnya masih sangat jauh dari maksimal.

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 173 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 223 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 185 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 242 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 550 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 147 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 176 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 157 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 172 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 190 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 490 KiB

Binary file not shown.

After

Width:  |  Height:  |  Size: 614 KiB