--- title: "Compile Nginx Latest Stable Version Dari Source Code" description: Bukan rahasia umum bahwa sampai saat ini web server yang paling banyak digunakan adalah Apache, tapi bagaimana dengan web server lain? Apakah tidak se-powerful Apache? summary: Bukan rahasia umum bahwa sampai saat ini web server yang paling banyak digunakan adalah Apache, tapi bagaimana dengan web server lain? Apakah tidak se-powerful Apache? # linkTitle: date: 2011-08-25T18:00:31+07:00 lastmod: draft: false noindex: false # comments: false nav_weight: 1000 # nav_icon: # vendor: bootstrap # name: toggles # color: '#e24d0e' series: # - Tutorial categories: - SysAdmin tags: - Nginx - Linux - SysVinit - Web Server images: # menu: # main: # weight: 100 # params: # icon: # vendor: bs # name: book # color: '#e24d0e' authors: - ditatompel --- **Nginx**, sebuah _web server_ yang di-develop oleh **Igor Sysoev** pada tahun 2002 Menjadi sebuah alternatif baru pengganti **Apache**. > _**CATATAN**: Artikel ini dibuat di tahun 2011, jadi Anda perlu beradaptasi dalam mengikuti tutorial ini. Terelebih lagi, saat ini mayoritas distribusi Linux sudah banyak meninggalkan `sysVinit` beralih menggunakan `SystemD`._ Nginx (pengucapan **"Engine X"**) adalah _web server_ / _reverse proxy_ dan _e-mail_ (**IMAP**/**POP3**) _proxy_ yang ringan dengan kinerja tinggi , dilisensikan di bawah **lisensi BSD**. Berjalan pada **UNIX**, **GNU/Linux**, **Solaris**, **Varian BSD** seperti **Mac OS X**, dan **Microsoft Windows**. ## Kenapa Nginx? 1. **Kecepatan**: Cukup satu _core processor_ untuk menangani ribuan koneksi, sehingga beban CPU dan konsumsi _memory_ jauh lebih ringan. 2. **Mudah digunakan**: Konfigurasi file jauh lebih mudah dimengerti dan dimodifikasi daripada konfigurasi web server lainnya seperti Apache. Beberapa baris saja sudah cukup untuk menciptakan sebuah `virtual host` yang cukup lengkap. 3. **Plug-in system** ( disini disebut sebagai "`modules`" ) 4. dan yang paling penting, **Open Source** (BSD-like license) Beberapa contoh website besar yang menggunakan Nginx entah itu sebagai web server atau sebagai _reserve proxy_ sebagai backend Apache antara lain : **kaskus.us**, **indowebster.com**, **wordpress.com**, **sourceforge.net**, **github.com**, dll. ## Latar Belakang Melakukan Kompilasi Dalam proses instalasi web server, dibutuhkan beberapa _tools_ dan parameter yang harus kita putuskan pada saat kompilasi, dan beberapa konfigurasi tambahan yang harus dilakukan dan disesuaikan dengan sistem kita. Nah, kali ini kita memilih untuk _men-download_ _source code_ aplikasi dan menginstalnya secara manual daripada menginstal menggunakan _package manager_. Ada beberapa alasan kenapa orang memilih melakukan instalasi secara manual : 1. Mengenal lebih jauh bagaimana sistem (terutama _web server_) yang kita gunakan itu bekerja. 2. (Mungkin) belum tersedia dalam repositori dari distribusi Linux yang sedang digunakan. Disamping itu jarang repositori yang menawarkan untuk _men-download_ dan menginstall Nginx menggunakan _package manager_ (`yum`|`apt`|`yast`) untuk versi yang terbaru (kecuali pada distribusi _rolling-release_ seperti **Arch Linux**). Kebanyakan menyediakan versi lama yang kurang _up-to-date_ alias basi. x_x. ## Proses Kompilasi Nginx Berikut ini ada _capture screen video_ yang sudah saya buat sebelumnya. Mungkin bisa membantu dalam proses installasi. (tidak perlu sama persis, yang penting tau proses dan cara kerja-nya) {{< youtube AtJ5OBOj1gE >}} ### Download source-code Pertama, mari kita download web server kita dari [http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz](http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz) (saat saya menulis artikel ini versi stable terbarunya adalah `1.0.5`). ```bash wget http://nginx.org/download/nginx-1.0.5.tar.gz ``` setelah itu,_copy source_ tersebut ke `/usr/local/src/` kemudian _extract_. ```bash sudo cp nginx-1.0.5.tar.gz /usr/local/src/ cd /usr/local/src/ sudo tar -xvzf nginx-1.0.5.tar.gz ``` **Catatan:** 1. Sebelum proses installasi, lebih baik cek apakah `port 80` sedang digunakan atau tidak. Saya menggunakan distro **BackTrack** dan secara default **Apache** menggunakan `port 80` pada saat _startup_. `/etc/init.d/apache2 stop` atau `killall apache2`. 2. Nginx adalah program yang dibuat menggunakan **bahasa C**, jadi untuk dapat menggunakannya pertama-tama kita harus punya _tools_ seperti **GNU Compiler Collection (GCC)** pada komputer kita. **GCC** biasanya sudah terinstall pada kebanyakan Linux distro. Untuk memastikannya, jalankan saja perintah "`gcc`" (tanpa quote) melalui terminal. Jika anda mendapatkan _output_ _"gcc: no input files"_ berarti GCC sudah terinstall pada komputer anda. Jika tidak, anda perlu menginstallnya terlebih dahulu. Oke, lanjott.. ### ./configure dan make install masuk ke folder `nginx-1.0.5` pada direktori `/usr/local/src/` dan mulai lakukan kompilasi. ```bash cd nginx-1.0.5 ./configure ``` Secara default, **HTTP rewrite module** onomatis ikut terinstall saat instalasi default Nginx. Module ini memerlukan **PCRE (Perl Compatible Regular Expression) library** karena **Rewrite** dan **HTTP Core modules** dari Nginx menggunakan PCRE sebagai syntax _regular expression_ mereka. Sekarang tergantung pilihan kita, jika kita : 1. membutuhkan _rewrite module_, kita harus install PCRE terlebih dahulu: ```bash apt-get install libpcre3 libpcre3-dev ``` 2. jika kita tidak membutuhkannya : ```bash ./configure --without-http_rewrite_module ``` Pilihan kita jatuh pada opsi pertama karena nantinya kebanyakan situs yang digunakan sangat membutuhkan _rewrite module_ tersebut. Maka setelah melakukan instalasi PCRE, kita harus melakukan konfigurasi kembali. ```bash ./configure ``` lakukan proses installasi : ```bash make && make install ``` proses instalasi default yang kita lakukan di atas akan menempatkan _"ruang kerja"_ Nginx pada direktori `/usr/local/nginx` ### Membuat SysVinit untuk Nginx buat file dengan nama `nginx` pada direktori `/etc/init.d` ```bash nano /etc/init.d/nginx ``` kemudian copy paste shell script di bawah ini kemudian save ```bash #! /bin/sh ### BEGIN INIT INFO # Provides: nginx # Required-Start: $all # Required-Stop: $all # Default-Start: 2 3 4 5 # Default-Stop: 0 1 6 # Short-Description: starts the nginx web server # Description: starts nginx using start-stop-daemon ### END INIT INFO PATH=/usr/local/sbin:/usr/local/bin:/sbin:/bin:/usr/sbin:/usr/bin DAEMON=/usr/local/nginx/sbin/nginx NAME=nginx DESC="nginx daemon" test -x $DAEMON || exit 0 # Include nginx defaults if available if [ -f /etc/default/nginx ] ; then . /etc/default/nginx fi set -e case "$1" in start) echo -n "Starting $DESC: " start-stop-daemon --start --quiet --pidfile /usr/local/nginx/logs/nginx.pid \ --exec $DAEMON -- $DAEMON_OPTS echo "$NAME." ;; stop) echo -n "Stopping $DESC: " start-stop-daemon --stop --quiet --pidfile /usr/local/nginx/logs/nginx.pid \ --exec $DAEMON echo "$NAME." ;; restart|force-reload) echo -n "Restarting $DESC: " start-stop-daemon --stop --quiet --pidfile \ /usr/local/nginx/logs/nginx.pid --exec $DAEMON sleep 1 start-stop-daemon --start --quiet --pidfile \ /usr/local/nginx/logs/nginx.pid --exec $DAEMON -- $DAEMON_OPTS echo "$NAME." ;; reload) echo -n "Reloading $DESC configuration: " start-stop-daemon --stop --signal HUP --quiet --pidfile /usr/local/nginx/logs/nginx.pid \ --exec $DAEMON echo "$NAME." ;; *) N=/etc/init.d/$NAME echo "Usage: $N {start|stop|restart|force-reload}" >&2 exit 1 ;; esac exit 0 ``` `chmod +x` supaya _script_ dapat dieksekusi ```bash chmod +x /etc/init.d/nginx ``` Setelah ini, maka kita dapat melakukan **start**, **stop**, **restart** atau **reload** proses Nginx melalui _script_ tersebut. Mari kita coba jalankan Nginx: ```bash /etc/init.d/nginx start ``` Maka seharusnya kita mendapatkan pesan sambutan _"welcome to nginx!"_ saat mengakses `localhost` dari brwoser Anda. ## Instalasi dan konfigurasi PHP FAST CGI (spawn-fcgi) dengan Nginx Download PHP `spawn-fcgi` ```bash apt-get install php5-cgi spawn-fcgi ``` Setelah proses installasi melalui _package manager_ selesai, buat file bernama `php-fastcgi` pada direktori `/etc/init.d` ```bash nano /etc/init.d/php-fastcgi ``` Copy paste _shell init script_ di bawah ini. ```bash #!/bin/bash BIND=127.0.0.1:9000 USER=www-data PHP_FCGI_CHILDREN=15 PHP_FCGI_MAX_REQUESTS=1000 PHP_CGI=/usr/bin/php-cgi PHP_CGI_NAME=`basename $PHP_CGI` PHP_CGI_ARGS="- USER=$USER PATH=/usr/bin PHP_FCGI_CHILDREN=$PHP_FCGI_CHILDREN PHP_FCGI_MAX_REQUESTS=$PHP_FCGI_MAX_REQUESTS $PHP_CGI -b $BIND" RETVAL=0 start() { echo -n "Starting PHP FastCGI: " start-stop-daemon --quiet --start --background --chuid "$USER" --exec /usr/bin/env -- $PHP_CGI_ARGS RETVAL=$? echo "$PHP_CGI_NAME." } stop() { echo -n "Stopping PHP FastCGI: " killall -q -w -u $USER $PHP_CGI RETVAL=$? echo "$PHP_CGI_NAME." } case "$1" in start) start ;; stop) stop ;; restart) stop start ;; *) echo "Usage: php-fastcgi {start|stop|restart}" exit 1 ;; esac exit $RETVAL ``` jangan lupa `chmod +x` supaya _script_ dapat dieksekusi ```bash chmod +x /etc/init.d/php-fastcgi ``` Kemudian sebelum menjalankan `php-fastcgi` tersebut, kita bangun dulu struktur website yang akan kita gunakan. (saya memilih direktori `/var/www/nginx`) ```bash mkdir -p /var/www/nginx; cd nginx ``` buat file dengan nama `info.php` berisi `phpinfo();` (sekedar melakukan testing apakah PHP sudah berjalan atau belum) ```bash echo "" > info.php ``` kemudian edit konfigurasi Nginx agar sesuai dengan struktur website yang sedang kita bangun. ```bash nano /usr/local/nginx/conf/nginx.conf ``` Karena _root public html_ kita berada di `/var/www/nginx` maka konfigurasi sebagai berikut : ```nginx #user nobody; worker_processes 1; #error_log logs/error.log; #error_log logs/error.log notice; #error_log logs/error.log info; #pid logs/nginx.pid; events { worker_connections 1024; } http { include mime.types; default_type application/octet-stream; #log_format main '$remote_addr - $remote_user [$time_local] "$request" ' # '$status $body_bytes_sent "$http_referer" ' # '"$http_user_agent" "$http_x_forwarded_for"'; #access_log logs/access.log main; sendfile on; #tcp_nopush on; #keepalive_timeout 0; keepalive_timeout 65; #gzip on; server { listen 80; server_name localhost; #charset koi8-r; #access_log logs/host.access.log main; location / { root /var/www/nginx; index index.html index.htm; } #error_page 404 /404.html; # redirect server error pages to the static page /50x.html # error_page 500 502 503 504 /50x.html; location = /50x.html { root html; } # proxy the PHP scripts to Apache listening on 127.0.0.1:80 # #location ~ \.php$ { # proxy_pass http://127.0.0.1; #} # pass the PHP scripts to FastCGI server listening on 127.0.0.1:9000 # location ~ \.php$ { root html; fastcgi_pass 127.0.0.1:9000; fastcgi_index index.php; fastcgi_param SCRIPT_FILENAME /var/www/nginx$fastcgi_script_name; fastcgi_param PATH_INFO $fastcgi_script_name; include fastcgi_params; } # deny access to .htaccess files, if Apache's document root # concurs with nginx's one # #location ~ /\.ht { # deny all; #} } # another virtual host using mix of IP-, name-, and port-based configuration # #server { # listen 8000; # listen somename:8080; # server_name somename alias another.alias; # location / { # root html; # index index.html index.htm; # } #} # HTTPS server # #server { # listen 443; # server_name localhost; # ssl on; # ssl_certificate cert.pem; # ssl_certificate_key cert.key; # ssl_session_timeout 5m; # ssl_protocols SSLv2 SSLv3 TLSv1; # ssl_ciphers HIGH:!aNULL:!MD5; # ssl_prefer_server_ciphers on; # location / { # root html; # index index.html index.htm; # } #} } ``` perhatikan bahwa saya mengganti konfigurasi `root` dan `fastcgi_param SCRIPT_FILENAME` ( video menit 7.00 ) untuk melakukan testing apakah konfigurasi yang kita buat sudah benar maka kita bisa jalankan perintah sebagai berikut : ```bash /usr/local/nginx/sbin/nginx -t ``` jika syntax dan test sukses, maka restart Nginx menggunakan file init yang tadi pada awal sudah kita buat. ```bash /etc/init.d/nginx restart ``` Test akses file `info.php` tadi melalui browser `http://localhost/test.php` Dari situ kita dapat menentukan apakah nNginx sudah dapat berjalan dan melakukan koneksi ke `php-fastcgi` atau belum.. ## Security Issue Layaknya sebuah aplikasi, pasti tidak akan lepas dari yang namanya bugs. Begitu juga dengan Nginx. ### Nginx “_no input file specified”_ PHP fast-cgi 0day Exploit Setelah Nginx dan PHP CGI berjalan, cobalah test mengakses http://localhost/terserah.php Jika browser menunjukan _“no input file specified”_, konfigurasi kita masih rentan dan belum layak dipakai. **Exploit** : Buat file `apaaja.gif` menggunakan **GIMP**. Pada kotak komentar isi dengan _script PHP_ `` dan letakan pada direktori nginx server root (jika dalam artikel kali ini `/var/www/nginx/apaaja.gif`). ![Nginx 0day](nginx-0day.png#center) Secara normal, jika kita akses dari browser `http://localhost/apaaja.gif` akan nampak sebagai gambar `.gif` biasa. Tapi coba akses url dengan tersebut dari `http://localhost/apaaja.gif/terserah.php` maka hasilnya luar biasa : ![Nginx 0day Exploit](nginx-0day-exploit.png#center) File `.gif` tersebut dieksekusi sebagai file PHP (ingat _comment_ pada file `.gif` ``). Tentu saja `http://localhost/apaaja.gif/terserah.php` sebenarnya tidak ada. Tapi tiap request yang diakhiri dengan `.php` akan **DIEKSEKUSI** sebagai script PHP oleh Nginx melalui fitur `cgi.fix_pathinfo` sehingga Nginx mengeksekusi file `.gif` tersebut sebagai script PHP! Cara mengatasi : 1. Ubah `cgi.fix_pathinfo=1` menjadi `cgi.fix_pathinfo=0` pada `php.ini` 2. Edit `/usr/local/nginx/conf/nginx.conf` dan tambahkan sctipt berikut di antara _block_ `server { }` ```nginx error_page 400 402 403 404 /40x.html; location = /40x.html { root html; } ``` ## LIBRARY ### Nginx Configure Module options Saat proses konfigurasi, beberapa _module_ akan aktif secara default, dan beberapa _module_ perlu diaktifkan secara manual. #### Otomatis aktif Berikut ini _module-module_ yang **otomatis aktif** saat command `./configure` dijalankan, tambahkan perintah-perintah di bawah untuk _me-disable_ module tersebut: `--without-http_charset_module`: Menonaktifkan _module_ _Charset_ untuk _re-encoding_ halaman web. `--without-http_gzip_module`: Menonaktifkan _module_ kompresi **Gzip**. `--without-http_ssi_module`: Menonaktifkan **Server Side Include module**. `--without-http_userid_module`: Menonaktifkan _User ID module_ yang menyediakan identifikasi pengguna menggunakan cookies. `--without-http_access_module`: Menonaktifkan _module_ pembatasan akses yang memungkinkan kita untuk konfigurasi akses untuk **IP range** tertentu. misal : `deny 192.168.1.1/24`. `--without-http_auth_basic_module`: Menonaktifkan **Basic Authentication module**. (seperti **Auth Basic Apache**) `--without-http_autoindex_module`: Menonaktifkan **Automatic Index module**. `--without-http_geo_module`: Menonaktifkan _module_ yang memungkinkan kita untuk mendefinisikan _variabel_ menurut **IP range** tertentu. `--without-http_map_module`: Module ini memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan suatu nilai menjadi nilai yang berbeda, menyimpan hasilnya dalam bentuk _variabel_. `--without-http_referer_module`: Module ini memungkinkan untuk memblokir akses berdasarkan _header_ `http referer`. `--without-http_rewrite_module`: Menonaktifkan module **Rewrite**. `--without-http_proxy_module`: Menonaktifkan **module HTTP proxy** untuk request transfer ke server lain (_reverse proxy_). `--without-http_fastcgi_module`: Menonaktifkan _module_ untuk interaksi dengan proses **FastCGI**. `--without-http_memcached_module`: Menonaktifkan _module_ untuk interaksi dengan daemon _memcache_. `--without-http_limit_zone_module`: Module ini memungkinkan untuk membatasi jumlah koneksi untuk alamat / direktori tertentu. `--without-http_limit_req_module`: Menonaktifkan **module limit request** yang memungkinkan kita untuk membatasi jumlah _request per user_. `--without-http_empty_gif_module`: Menampilkan gambar `.gif` transparan berukuran 1px x 1px. (sangat berguna untuk web designer) `--without-http_browser_module`: Menonaktifkan module yang menungkinkan kita untuk membaca _string_ **User Agent**. `--without-http_upstream_ip_hash_module`: Menonaktifkan **module IP-hash** untuk load-balancing ke _upstream_ server. #### Tidak otomatis aktif Berikut ini module-module yang tidak aktif saat command `./configure` dijalankan, tambahkan perintah-perintah di bawah untuk _me-enable module_ tersebut: `--with-http_ssl_module`: Mengaktifkan **module SSL** untuk website menggunakan protokol `https://`. `--with-http_realip_module`: Mengaktifkan _module_ untuk membaca alamat IP yang sebenarnya dari sebuah request (biasanya didapat dari **HTTP header** _trusted proxy_). `--with-http_addition_module`: Mengaktifkan _module_ yang memungkinkan kita menambahkan data ke halaman website. `--with-http_xslt_module`: Mengaktifkan _module_ untuk transformasi XSL ke XML. Catatan: Perlu menginstal `libxml2` dan `libxslt` _library_. `--with-http_image_filter_module`: Mengaktifkan _module_ yang memungkinkan kita untuk modifikasi gambar. Catatan: Perlu menginstal `libgd` _library_ untuk _module_ ini. `--with-http_sub_module`: Mengaktifkan _module_ untuk melakukan _replace_ teks dalam halaman web. `--with-http_dav_module`: Mengaktifkan fitur **WebDAV** `--with-http_flv_module`: Mengaktifkan _module_ khusus untuk _meng-handle_ _flash video file_ (`.flv`). `--with-http_gzip_static_module`: Mengaktifkan **module GZIP static compression**. `--with-http_random_index_module`: Mengaktifkan _module_ untuk memilih file secara acak sebagai _index file_ pada suatu direktori. `--with-http_secure_link_module`: Mengaktifkan _module_ untuk memeriksa request URL dengan _security token_ yang dibutuhkan. (Mantap juga buat antisipasi **CSRF**) `--with-http_stub_status_module`: Mengaktifkan _module_ yang _menggenerate_ server statistik dan informasi proses web server. #### Miscellaneous options `--with-ipv6`: Mengaktifkan IPv6 Menambahkan third-party module yang bisa di download dari internet. Misal dari [http://wiki.nginx.org/3rdPartyModules](http://wiki.nginx.org/3rdPartyModules) (asli keren2). ```bash --add-module=/folder/ke/module/tambahan ``` Seperti yang kita lihat, perintah yang cukup mudah untuk konfigurasi sebuah web server. Pada umunya kita hanya perlu untuk menambahkan **module SSL** untuk konten **HTTPS**, dan **"Real IP"** untuk mengambil alamat IP pengunjung jika menggunakan _proxy_ atau kita menjalankan **Nginx** sebagai _backend server_ dengan web server lain. Contoh untuk konfigurasi dengan semua _module_ : ```bash ./configure --with-http_ssl_module --with-http_realip_module --with-http_addition_module --with-http_xslt_module --with-http_image_filter_module --with-http_sub_module --with-http_dav_module --with-http_flv_module --with-http_gzip_static_module --with-http_random_index_module --with-http_secure_link_module --with-http_stub_status_module ``` Untuk referensi bahan bacaan : - [http://wiki.nginx.org/](http://wiki.nginx.org/) - [http://markmail.org/browse/ru.sysoev.nginx](http://markmail.org/browse/ru.sysoev.nginx) - [http://www.joeandmotorboat.com/2008/02/28/apache-vs-nginx-web-server-performance-deathmatch/](http://www.joeandmotorboat.com/2008/02/28/apache-vs-nginx-web-server-performance-deathmatch/)